Rabu, 09 April 2008

The REDS, The BLUES, moncer....................



Kiap, kiap, kiap........tapi puas.............
Walaupun kemaren malem baru tidur jam 12 kurang setengah, tapi karena panggilan jiwa bola maniak tidak terelakkan. Kebiasaan pipeace jam 2-3 pagi sangat berguna bagi penggemar bola seperti saya ini. TV yang full idup walau ditinggal mendengkur juga jadi salah satu strategi agar tidak ketinggalan tontonan bermutu liga champion eropah. Dan hasilnya emang top markotop..... Dua pertandingan bola live on RCTI sangat memuaskan, permainan berlangsung seru tidak ada partai tambahan tinju, karate, sumo (saling dorong), kungfu, dan pencak silat seperti pertandingan sepakbola di Indonesia.

Permainan berlangsung seru dari menit ke menit.....disini saya mau review duel Liverpool vs Arsenal.
Pada menit-menit awal dan hampir keseluruhan babak pertama pertandingan lebih sedikit dikuasai oleh Arsenal, dengan gol pembuka yang dibuat oleh Diaby melalui bola tiktak satu dua yang menerobos pertahanan the Kops yang lengah dikawal Xabi Alonso. Tendangan kerasnya membentur kaki Pepe Reina namun tetap gol.....Liverpool 0 - Arsenal 1.

Punggawa Liverpool yang merasa kecolongan mulai menekan pertahanan Arsenal melalui kombinasi umpan-umpan panjang dengan target Peter Crouch sebagai tiang pantul untuk bisa diteruskan Fernando Torres maupun Dirk Kuyt. Serangan the Reds akhirnya berbuah manis, lewat set piece tendangan pojok yang matang dari sang kapten Steven Gerard memuluskan si bek jangkung Sami Hyypia untuk menceploskan bola dengan kepalanya setelah menipu gerakan Phillipe Sanderos dan tidak terjangkau oleh Michel Almunia kiper Arsenal, Liverpool 1 - Arsenal 1. Setelah gol ini pertandingan tambah seru, tapi hingga pluit rehat berbunyi skor tetap 1-1.


Babak kedua drama sesungguhnya terjadi. Di Babak ini Liverpool lebih menggencarkan serangan ke pertahanan Arsenal, dan hasilnya walaupun dijaga dengan ketat oleh Gallas & Troure akan tetapi membiarkan Torres menguasai bola di kotak penalti berarti gol akan terjadi. Dan benar saja dengan sedikit keeping bola yang yahud, tendangan kaki kiri Torres yang terarah ke pojok atas gawang, maka terjadilah gol yang membuat seisi stadion Anfield bergemuruh menyambut gol tersebut, Liverpool 2 - Arsenal 1.

Keluarnya Matthiew Flamini akibat cedera sebagai gelandang jangkar the Gunners sangat merusak irama serangan Arsenal. Akibatnya serangan Liverpool makin gencar. Namun ditengah gempuran yang bertubi-tubi, dan akibat tendangan S. Gerard yang tidak kena, bola direbut oleh satu-satunya pemain asli Inggris di Arsenal pada pertandingan tersebut yaitu Theo Walcott, dan dengan kecepatan driblingnya melewati hadangan beberapa pemain Liverpool menjadi proses awal terjadinya gol. Setelah melewati hadangan lawannya dengan umpan yang cantik, Emmanuel Adebayor tinggal menceploskan si kulit bundar ke gawang Reina tanpa bisa ditepis, Liverpool 2 - Arsenal 2.

Penyamaan skor 2-2 oleh Arsenal pada menit ke 84, tidak membuat Liverpool bingung. Dengan semangat Anfield, terjadilah tendangan penalti (yang berbau kontroversial) akibat dilanggarnya Ryan Babel yang baru masuk di akhir babak 2, maka wasit dari Swedia menunjuk titik putih yang diselesaikan dengan sempurna oleh Steven Gerard lewat tembakan keras ke pojok atas kanan gawang yang dijaga Almunia (walau arahnya diketahui), Liverpool 3- Arsenal 2.

Merasa terpojok Arsenal meningkat intensitas serangan akan tetapi serangan frontal mengakibatkan bolongnya pertahanan Arsenal, lewat serangan balik umpan Dirk Kuyt disambut Ryan Babel untuk didribling melewati hadangan Cesc Fabregas dan dengan sontekan yang keras dan menipu maka tamatlah perlawanan the Gunners. Liverpool 4 - Arsenal 2. Dengan agregat 5-3 Liverpool pun maju ke semifinal menghadapi wakil EPL lainnya yaitu Chelsea.


Dipertandingan tunda Chelsea menghentikan sensasi wakil Turki yaitu Fenerbache dengan skor 2-0, walau kalah 1-2 sewaktu pertemuan pertama di Istambul, Chelsea main brilian untuk memenangkan pertandingan. Lewat sundulan Michael Ballack dan sontekan Frank Lampard, membuat Chelsea maju ke semifinal menantang Liverpool.

Pertemuan disemifinal ECL antara 2 wakil EPL ini sangat menarik untuk ditunggu! mampukah Chelsea menuntaskan dendamnya di ECL sebelumnya kepada Liverpool atau rekor kekalahan the Blues akan makin panjang saat menghadapi the Reds di laga ECL.
Kita tunggu.



Bali, 9 April 2008

Kamis, 03 April 2008

Beli Bensin Antre...Antre...Antre....

Pagi ini saya berangkat ke tempat kerja, setelah anter anak ke TK trus ke Bank transfer uang makan dan service charge staff.......saya lirik amper bbm motor karisma merah ferari kotor dan butut saya, 'wah mo habis neh'.....tinggal 2 strip, kemudian saya cari jalan tersingkat menuju ke By Pass cari POM Bensin yang saya yakini masih jujur pegawainya seperti; suwung kauh dekat pertigaan pedungan sesetan dan by pass suwung kauh milik pak Rudana kolektor seni. Saya selalu berusaha beli bensin ditempat ini kalau tidak kepepet (kehabisan sekalee). Dari pantuan saya, petugas pengisi BBM nya selalu mulai angka nol dan ngisi bensinnya tidak sampai ditumpahkan (betul2 sampai tetes terakhir...)

Pas sampai dekat Pom Bensin yang pertama saya terjebak macet. Ada apa rupanya (pikir saya). Makin dekat terlihat kalau kemacetan itu disebabkan banyak kendaraan baik roda 2, 4, 6, (kayak himpunan bilangan genap saja) yang antre untuk beli BBM. Beh, tumben nih saya terkena antre itu terlintas dalam benak saya, saya lirik lagi amper BBM motor saya.....ternyata masih cukup untuk ke arah Pom Bensin ke-2.

Begitu tiba didekat Pom Bensin yang ke-2, ternyata eh ternyata sami mawon......antre panjang juga....karena saya malas antre plus tau keiritan motor Honda (walau beda setetes..kayak iklan TV saja), jalan saja lanjut ke kantor. Dan bersyukur sampai kantor masih sisa untuk pulang nanti berburu BBM terdekat (walau bersiap-siap untuk dicurangi...yang kata pegawainya untuk beli permen).

Saya jadi teringat berita pagi di TV dan Berita Koran Online, orang-orang di pulau lain di luar Bali ada yang antre beli Minyak Goreng, Minyak Tanah, Beras (seperti pada photo diambil dari jawapos hari ini), dan Elpiji selain Bensin tentunya. Muncul dipikiran saya, kapan ya negara saya tidak lagi menjadi negara Bebek (antre...antre...antre...) untuk membeli kebutuhan pokok rakyatnya, padahal sejak eSDe dulu kita dijelali pernyataan bahwa negara kita kaya akan kekayaan alam yang gemah ripah lohjinawi....(saja nto de???). Beras impor dari thailand dan vietnam, BBM dari Arab, kedelai dari Amerika, Susu dari Australia, dan masih banyak lagi kalau disebutkan. Kita yang kecil ini hanya bisa berharap tanpa pernah terwujud.......kacian deh gua!!!!

Bali, 03 April 2008

Siapa Yang Harus Melestarikan Seni Bali?

Siang ini sehabis saya posting, saya harus segera pulang ke rumah. Untung saya punya bos yang ngerti dengan kegiatan sosial karena beliau sendiri orangnya senang kegiatan sosial, saya bisa ijin pulang yang penting kerjaan sudah beres. Kemarin sore, bapak kasi tau kalau besok jam 4 sore "megambel" angklung, ada krama banjar yang "ngajum" ngiring ngaben di Griya karena terbatas biaya.

Yang punya acara adalah saudara kandung dari yang meninggal, kebetulan yang meninggal adalah kakaknya yang "truling (truna lingsir/ bujang lapuk)" dan sudah meninggal sekitar enam bulan yang lalu. Karena belum ada biaya, maka hanya dikubur saja dulu (mekingsan ring setra).


Krama banjar yang akan diaben ini adalah anggota sekaa angklung di banjar saya. Walaupun kemampuan megambelnya kurang tapi kakek ini sangat rajin datang latihan ke banjar, dan kalau ada megambel di upacara ngaben krama banjar yang lain, pasti selalu hadir.


Sebenarnya sedih juga salah satu sekaa angklung di banjar saya meninggal karena akan sulit sekali untuk mencari penggantinya. Anak-anak muda sekarang (termasuk yang di banjar saya) sangat sulit untuk diajak mesekaa gambelan, mereka lebih tertarik untuk dengan musik modern. Kata mereka sekaa angklung hanya bagi yang sudah menikah dan tua-tua saja.
Sangat sedih rasanya mendengar pendapat anak muda di banjar saya kalau berkesenian Bali tidak terlihat modern, mereka tidak sadar kalau kemoderenan yang sekarang mereka nikmati adalah karena adanya seni budaya Bali yang disukai oleh para turis asing untuk datang ke Bali. Karena seni budaya Bali lah yang menyebabkan pariwisata di Bali maju pesat berbeda dengan daerah lain di luar Bali yang juga mengharapkan pemasukkan dari dunia pariwisata tapi kesenian daerahnya mati tidak ada generasi penerusnya (sangat jarang ditemui).

Saya tidak mau kesenian Bali akan mati ditelan jaman seperti kesenian di daerah Indonesia lainnya. Besar harapan saya kalau penduduk asli Bali yang berpendidikan tinggi mempunyai kepedulian terhadap kesenian daerahnya. Bisa dimulai dari memotivasi dan ikut serta sekaa seni Bali di Banjarnya masing-masing. Kita tidak memerlukan pendapat-pendapat dari pakar-pakar yang hanya pandai bersilat lidah, tapi sangat diperlukan disini adalah kepedulian yaitu dengan cara ikut serta menjadi sekaa kesenian di banjarnya masing-masing agar tetap hidup dan lestari.


Saya yakin kalau orang-orang Bali apalagi yang pernah mengecap pendidikan tinggi pasti bisa berkesenian Bali, karena orang Bali dilahirkan dengan darah seni yang kental. Kalau ada kemauan pasti mampu melakukannya.


Beh sudah jam 12.30 siang, mau makan siang dulu sudah joget nih perut. Belum lagi perjalanan pulang dari nusa dua ke sanur sekitar 45 menit jaraknya. Pulang dulu neh, mau megambel........


Bali, 2 April 2008