Selasa, 11 Maret 2008

Nyepi yang Sipeng


Nyepi datang lagi, tiap tahun rutinitas perayaan Nyepi selalu dilakukan di Bali. Makin tahun makin baik pelaksanaannya, walaupun masih ada beberapa kekurangan pada saat Ngerupuk maupun pada hari H-nya Nyepi, seperti; perkelahian antar pengarak ogoh-ogoh yang berlatarbelakang dendam lama dibumbui oleh miras, dan juga bentrokan antar banjar. Besar harapan saya Nyepi tahun ini betul-betul sipeng, nggak ada lagi perkelahian atau bentrokan yang melibatkan massa, himbauan saya (kalau didengar) malu-lah sebagai orang Bali yang ramah kalau sampai terjadi lagi perkelahian atau bentrokan masal karena itu bukan sifat orang Bali. Pada saat BOM Bali I, kita tidak terprovokasi untuk menyerang atau bentrok dengan masyarakat dari luar Bali, apalagi dengan saudara sendiri. Ingat slogan Menyame Braya, Saling Asah Saling Asuh dan Tat Twam Asi. Arak Ogoh-ogoh dengan seni dan keramaian serta meriah, No Anarkis & No Drunk, semoga Bali tetap Shanti, Shanti, Shanti………………………..

Hari ini 3 hari setelah Nyepi, kalau tidak salah informasi (info terakhir ternyata ada 1 kejadian di Patemon Seririt, beh sedih juga mendengar itu), selama Nyepi kali ini tidak ada sesuatu yang saya takutkan terjadi. Antisipasi kejadian tahun lalu membuat para aparat dan pihak yang berwenang menjadi siaga dan antisipasi (sedia payung sebelum hujan) dengan lebih berkonsentrasi menjaga keamanan daerah-daerah yang rawan konflik. Tapi saya sangat berharap hal tersebut diakibatkan kesadaran masyarakat Bali sepenuhnya untuk mengamankan perayaan Nyepi. Ini demi kepentingan siapa juga, kalau segala sesuatu berjalan lancar dan aman kan yang mendapat timbal baliknya masyarakat Bali sendiri. Para wisatawan menjadi semakin ramai berkunjung dan pendapatan masyarakat Bali termasuk saya juga semakin lancar...........

Semoga Bali tetap Shanti, Shanti........

Bali, 10 Maret 2008

Tidak ada komentar: